Friday, August 17, 2012

perkenankanlah..


dikejutkan di tengah pagi
kita bangun bersama yang lainnya
tak kira bangsa, warna kulit, dan keturunan

kita bersatu atas satu saff
saff mereka yang mengenepikan enaknya selimut dan katil
agar Dia melihat kita
agar dapat sekurangnya membuktikan pada Dia
bahwa semata Dia yang dituju

hati kita menyatu
walau pelbagai sejarah khilaf dan dosa kita
hati kita menyatu
menyatu atas hamba yang inginkan redha dan keampunanNya..

bahu-bahu bersentuh
hati-hati bergetar
mendengar lantunan kalimatNya
tatkala Dia bercerita tentang azab bagi mereka yang alpa
dan ganjaran syurga yang terlalu indah untuk digambarkan mata
bagi mereka yang berusaha mencari redhaNya..

tatkala kalimatNya menuturkan
akan Cinta dan RedhaNya
bagi hamba-hamba yang inginkan pertemuan denganNya

air mata tak mampu tertahan
mengaminkan doa sang imam..

"Ya Allah,, perkenankanlah..
Ya Allah perkenankanlah..
jauhkan kami dari azab api neraka..

Ya Allah,
kami telah menganiaya diri kami sendiri,
jika Engkau tidak mengampuni dan kasihankan kami,
maka jadilah kami orang yang rugi..

Ya Allah..
Ya Allah.."

ramadhan kali ini terlalu istimewa,
apabila Dia mengajarkan dan memberi peluang
diri yang hina ini untuk bersama mereka yang dekat denganNya..

hati sedih bila mendengarkan lagu-lagu raya dipasang di mana2
ia seolah lagu perpisahan yang girang
girang menanti detik perpisahan..
begitukah..

memangnya suasana ini akan berlalu
sebentar nanti..
pastinya malam-malam selepas ini
tak sama seperti bulan berkah ini..

untuk itu kami pohon Ya Allah,
terimalah amal kami
puasa kami, solat kami, ibadah kami..
kerna jika Engkau berpaling..
ke arah mana lagi harus kami tuju Ya Allah..

kuatkanlah kami atas bulan-bulan yang mendatang
untuk terus tanpa jemu
mengabdi padaMu

tunjukkanlah kami jalan menuju pertemuan denganMu,
selamatkanlah keluarga kami dan ummah ini dari azab api neraka..

juga Ya Allah..
perkenankanlah..
untuk kami bisa lagi bertemu dengan bulan berkah ini selepas ini..

Amin..
Amin..
Amin..

Thursday, August 16, 2012

bila ia sudah terukir..



Bumi pun menyaksi
angin turut sama berlari
bersama mencari erti

merungkai lipatan atas susunan
karya hidup yang dituliskan

dalam sendiri ia selalu hadir
dalam sendiri ia selalu menyindir

andaipun tiada ia dicatatkan
dipamer di dalam tulisan kehidupan
moga ia sudah terukir
tersedia menunggu
di rimbunan syurga itu