Thursday, May 26, 2011

kembali..

"dakwah ini x menerima kompromi kerana dakwah ini adalah satu. orang yang menerima dakwah ini akan hidup bersama dakwah dan dakwah akan hidup bersamanya. orang yang tak bersedia menanggung tanggungjawab ini akan kehilangan ganjaran para mujahid dan berada sebaris di barisan orang-orang yang tercicir bersama orang yang berpeluk tubuh. Justeru Allah akan menggantikan mereka dengan orang lain yang akan mendukung dakwah ini!"
-syeikhuna Hassan Al-Banna.

astaghfirullah
astaghfirullah

mohon lindungan dari Allah ttg apa yang bakal ku katakan
mohon kekuatan dariNya untuk terus kekalkan kita di jalan ini..

hati goncang memikirkan kata-kata syeikhuna.
kita gelisah, andai kita tercicir bersama yang memeluk tubuh..
astaghfirullah,
nauzubillah..

makin lama,,
jalannya makin susah
makin memerah segala apa yang ada pada kita
makin menuntut dan meminta-minta
ttg apa yang telah kita janjikan padaNya..

kadang,
takut beralasan..
kerana alasan adalah pintu kepada futurnya seorang daie.

teringat kata-kata seorang sahabat:
"ana tak suka meng'explain' alasan. bila ana ada hal, maksudnya ana ada hal. tk suka antum tanya2"

astaghfirullah.
kami beristighfar panjang.

tak kurang juga,
adikku yang ku lihat pembinaannya dari hari ke hari:
"dek (panggilan ana kat umah(^_^)), kak (....) ckp dia tak boleh gi daurah. dia banyak keje. nak ckp apa kat dia?"

sedangkan, baru sahaja beberapa hari lepas kami bercerita ttg "contract" (syahadatain) yang telah di'sign'.
ttg ayat2Nya yang mengecam mereka yang berpaling dari contract yang telah diikat.

"ckp kat dia, cuba bg alasan tu kat Allah. tengok Allah jawab mcmmana.."

astaghfirullah..
astaghfirullah...



kadang-kadang..
langkah kita tersadung,,
kadang-kadang..
kita penat.
kadang-kadang..
kita hampir menuturkan " ana dah tak larat dah.."
kita hampir menuturkan " ana rasa nak lari dari semua nie.."


tak sedikit keluhan-keluhan
yang kita pernah dengar dari akhawat kita..

tp kita faham..
sbb kita juga alami..

dakwah ini mmg akan menuntut segalanya dari kita.
masa,
perasaan,
kawan-kawan,
family (parent terutama)

hati kita kan terluka,
tubuh kita penat travel, x cukup rehat,
kadang2 kita terkejut dan termenung dpn ATM.
kita kan berhadapan dgn situasi yang sgt2 x ideal.
bukan yg kita gambarkan.


ukht.. dengar kata-kata nie ukht..

" Manusia yang paling layak disebut ada kehormatan, keagungan, karamah, ialah seorang hamba yang jiwanya lemah, longlai, semata-mata untuk menjaga agamanya"
-abu amar. (syeikh muntalaq)


dan mari kita lihat jawapanNya...:

"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji sehingga kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan akan Kami uji perihal kamu."
(Muhammad : 31)

" Ataukah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan , dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata " Bilakah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat"
(al-baqarah: 213)

ukht,
selama nie..
kenapa pun kita buat kerja dakwah nie?

kita nak Allah redha dengan kehidupan kita..
nak sangat..
dan hidup di bawah lembayung hidayah telah memberikan kita hidup yang penuh makna, Alhamdulillah..
Allah dengan limpah kasih sayangNya, mengajarkan dan mengilhamkan, serta menunjuk jalan buat kita..
Alhamdulillah..

tak boleh tidak.. (la Budda)
Dia buat kita rasa sgt special berbanding manusia lain..
bila Dia fahamkan kita ttg kehidupan yang sepatutnya,
yang tak semua faham..
Alhamdulillah...

Dia tuntun langkah kita,,
satu-satu Dia tunjuk dan fahamkan..
walau kadang-kadang kita lari..
tapi dengan rahmahNya yang melimpah ruah,
tetap tarik kita kembali dalam dakapan hidayahNya,,
Alhamdulillah..

lupakah anti ukht,, akan perasaan ini?
perasaan hidup bagai di alam fantasi pabila Dia berkata-kata dengan kita..
pabila Dia sehati seiring bersama kita ,
membantu kita hadapi ujian-ujian..

ukht,
teguran ini buat diri ana dan ukht juga..

kadang-kadang ukht,

bila kita dah selesa,,
bersenang-senang dan berfoya bersama keluarga tercinta..

kita tak sedar...
kita ketepikan Dia..

ukht,
berapa sebenarnya harga Allah dalam hati mu..

tindakan
keputusan
pengorbananmu

itulah yang kan menggambarkan hargaNya bagi mu..

Dia sgt mahal bagi kita ukht..


jom,
kita istighfar..
dan susun langkah kita kembali..
jom ukht..

Sunday, May 15, 2011

nafas panjang

Bismillah..

"Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “ -
syeikhuna Rahmat Abdullah.

dakwah ini memerlukan kita untuk punya nafas panjang.
untuk berfikir jauh ke depan
kerana kita punya keluarga.
jemaah ini adalah keluarga kita
yang kita sayang
yang kita kan membesar dengannya.
yang tak ingin kita lukakan hatinya.

segala silap langkah,
x harus diulang semula
harus dibaiki dengan sabar dan nafas yang panjang

jalan ini panjang,
jangankan kerna kita terburu melihat hasilnya,
langkah kita mematikan langkah generasi selepas kita..

perubahan takkan datang dalam sebulan dua,
mungkin takkan kita ketemu sepanjang hayat kita.
tp mohonlah doa,
agar amalan diterima,
dan agar Allah memelihara dakwah ini.

pak cik, mak cik, babah, mama, ukhti, akhi,
mohon maaf,
atas segala khilaf,
dan terlanjur kata

dari 'anak kemarin sore'


Wednesday, May 11, 2011

buat hati yang terluka..

salam,

buat hati yang mencari-cari penyelesaian,
pada permasalahan yang panjang..
yang menggugah perasaan..

.................................................................................................................................

jika dengan bermasam muka,
kan mengguris hati ukhti mu,
maka senyumlah..
walaupn hatimu ingin sekali agar dia tahu isi hatimu.


jika dengan memberitahu isi hatimu,
perasaanmu,
kan menambah lagi luka ukhuwah itu..
maka simpanlah ia dalam-dalam...
telan ia dengan payah..
walaupun bagimu ia adalah perkara yang mesti untuk dia tahu..
dan ia suatu kebenaran bagimu..

namun..,
simpanlah dalam-dalam perasaan itu..
istighfarlah berpanjangan..
mohon kekuatan padaNya,

agar kau bisa tersenyum di depannya,
agar kau bisa dengar tiap luahan hatinya,
agar kau bisa meminta maaf padanya..

walaupun kau merasa kau di pihak yang nyata,,

namun,
sekali lagi ku nyatakan...
simpanlah kebenaran itu dalam-dalam..
serahkan padaNya untuk mengatur penyelesaiannya..

mohon kekuatan padaNya,
untuk meminta maaf..
walau kau di pihak nyata!

sampai bila..
harus dipentingkan perasaan kita sendiri..
sampai bila...
tangisan-tangisan harus dititiskan..
sampai bila..
hatimu dan hatinya harus dilukakan..
sampai bila..
ingin kau pertegakkan kebenaran di pihakmu..
sedangkan di pihaknya juga ada kebenarannya..

sedangkan,
umat menanti dirimu
dan ukhtimu
untuk menuntun langkah mereka..
untuk menunjuk jalan buat mereka..

kasihani mereka ukht..

ukht,
semua orang ada ujiannya..
yang Dia tetapkan..
khas buat antunna berdua..
dan tiap mereka ada reaksi dan tindakbalasnya..


jika mereka semua bermasam muka,
jadilah yang tersenyum manis
merungkai gundah hati mereka..

jika mereka semua menaik suara..
jadilah yang berbahasa lembut dan menegur dengan hikmah..
buat menutup cacat amalannya.,

jika mereka tidak bertegur sapa,
jadilah yang ramah dan penuh kasih sayang,
merungkai rasa benci dan menguntum cinta sesama..

jika mereka mencari tiap salah dan khilaf,
serta membincangkannya..
jadilah yang beristighfar panjang..
serta menegur akan apa yang mereka bicarakan..

ada yang bertemu dengan ku,
bertanya akan mengapa walaupun tempohnya sudah terlalu lama..
namun masih lagi belum selesai..
tiap kali ada sahaja puncanya..
ada sahaja khilafnya,,
dan tidak kunjung tiba jua tamatnya.

ketahuilah ukhtiku sayang,,
Allah akan mengujimu,
menguji ukhtimu..
sampai antum lulus akan kategori ujian ini..
jika tidak,,
ia kan berulang,,
berulang..
dan terus berulang...

apa yang kita takutkan,,
ia kan menurun ke generasi binaan mu,,
nauzubillah..

istighfar ukht,,
atas tiap bicara, kata
atas tiap perbuatan
pada ukhti mu..

astaghfirullah..
astaghfirullah..
astaghfirullah..

tiap kita ada ujiannya..
jadikanlah ia amal terbaikmu..

sahutlah firmanNya tatkala Dia menyeru padaMu..

"Mahasuci Allah yang menguasai (segala ) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa, Maha pengampun. " (al-mulk : 1-2)









Tuesday, May 3, 2011

memang seperti itulah dakwah.

karya sheikhuna, rahmat abdullah..

Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.

Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.. Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari.

Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”. Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Memang seperti itulah dakwah.

Monday, May 2, 2011

jejak.

meletih tubuh di dalam perjalanan, saat hujan dan badai merasuk di badan. namun jiwa harus terus bertahan , kerna pejalanan masih panjang. tetaplah bertahan dan bersiap siagalah!